1. Sistem MES perusahaan dan AGV
Kendaraan transportasi tak berawak AGV umumnya dapat mengontrol rute dan perilaku perjalanannya melalui komputer, dengan penyesuaian mandiri yang kuat, otomatisasi tingkat tinggi, akurasi dan kenyamanan, yang secara efektif dapat menghindari kesalahan manusia dan menghemat sumber daya manusia. Dalam sistem logistik otomatis, penggunaan baterai yang dapat diisi ulang sebagai sumber daya dapat mencapai fleksibilitas, efisiensi, ekonomi, dan fleksibilitaspekerjaan dan manajemen tak berawak.
Sistem eksekusi manufaktur MES adalah sistem manajemen informasi produksi untuk bengkel. Dari perspektif aliran data pabrik, umumnya berada pada tingkat menengah dan terutama mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data produksi dari pabrik. Fungsi utama yang dapat disediakan meliputi perencanaan dan penjadwalan, penjadwalan manajemen produksi, ketertelusuran data, manajemen alat, kendali mutu, manajemen peralatan/pusat tugas, kendali proses, kanban lampu keselamatan, analisis laporan, integrasi data sistem tingkat atas, dll.
2. Metode dan prinsip docking MES dan AGV
Dalam manufaktur modern, manajemen proses produksi yang cerdas telah menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. MES (ManufacturingExecution System) dan AGV (Automated Guided Vehicle) adalah dua teknologi penting, dan integrasi keduanya sangat penting untuk mencapai otomatisasi dan optimalisasi jalur produksi.
Dalam proses implementasi dan integrasi pabrik pintar, MES dan AGV biasanya melibatkan docking data, yang mendorong AGV untuk beroperasi secara fisik melalui instruksi digital. MES, sebagai sistem pusat yang terintegrasi dan penjadwalan dalam proses manajemen manufaktur pabrik digital, perlu memberikan instruksi kepada AGV terutama termasuk bahan apa yang akan diangkut? Dimana bahannya? Ke mana harus memindahkannya? Hal ini melibatkan dua aspek: docking instruksi kerja RCS antara MES dan AGV, serta pengelolaan lokasi gudang MES dan sistem manajemen peta AGV.
1. Sistem MES perusahaan dan AGV
Kendaraan transportasi tak berawak AGV umumnya dapat mengontrol rute dan perilaku perjalanannya melalui komputer, dengan penyesuaian mandiri yang kuat, otomatisasi tingkat tinggi, akurasi dan kenyamanan, yang secara efektif dapat menghindari kesalahan manusia dan menghemat sumber daya manusia. Dalam sistem logistik otomatis, menggunakan baterai yang dapat diisi ulang sebagai sumber listrik dapat mencapai pekerjaan dan manajemen tanpa awak yang fleksibel, efisien, ekonomis, dan fleksibel.
Sistem eksekusi manufaktur MES adalah sistem manajemen informasi produksi untuk bengkel. Dari perspektif aliran data pabrik, umumnya berada pada tingkat menengah dan terutama mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data produksi dari pabrik. Fungsi utama yang dapat disediakan antara lain perencanaan dan penjadwalan, penjadwalan manajemen produksi, ketertelusuran data, manajemen alat, kendali mutu, manajemen peralatan/pusat tugas, kendali proses, kanban lampu keselamatan, analisis laporan, integrasi data sistem tingkat atas, dll.
(1) Docking instruksi kerja RCS antara MES dan AGV
MES, sebagai sistem manajemen informasi untuk perusahaan manufaktur, bertanggung jawab atas tugas-tugas seperti perencanaan produksi, pengendalian proses, dan penelusuran kualitas. Sebagai peralatan otomasi logistik, AGV mewujudkan pengemudian otonom melalui sistem navigasi dan sensor bawaannya. Untuk mencapai integrasi yang mulus antara MES dan AGV, diperlukan middleware yang biasa disebut RCS (Robot Control System). RCS berfungsi sebagai jembatan antara MES dan AGV, bertanggung jawab untuk mengoordinasikan komunikasi dan transmisi instruksi antara kedua belah pihak. Ketika MES mengeluarkan tugas produksi, RCS akan mengubah instruksi kerja terkait ke dalam format yang dapat dikenali oleh AGV dan mengirimkannya ke AGV. Setelah menerima instruksi, AGV melakukan navigasi dan operasi otonom berdasarkan perencanaan jalur dan prioritas tugas yang telah ditentukan sebelumnya.
2) Integrasi manajemen lokasi gudang MES dan sistem manajemen peta AGV
Dalam proses docking antara MES dan AGV, pengelolaan lokasi gudang dan pengelolaan peta merupakan tautan yang sangat penting. MES biasanya bertanggung jawab untuk mengelola informasi lokasi penyimpanan material seluruh pabrik, termasuk bahan baku, produk setengah jadi, dan produk jadi. AGV perlu memahami secara akurat informasi peta berbagai area di dalam pabrik untuk melaksanakan perencanaan jalur dan navigasi.
Cara umum untuk mencapai integrasi antara lokasi penyimpanan dan peta adalah dengan mengaitkan informasi lokasi penyimpanan di MES dengan sistem manajemen peta AGV. Ketika MES mengeluarkan tugas penanganan, RCS akan mengubah lokasi target menjadi titik koordinat tertentu pada peta AGV berdasarkan informasi lokasi penyimpanan material. AGV menavigasi berdasarkan titik koordinat di peta selama pelaksanaan tugas dan secara akurat mengirimkan material ke lokasi target. Pada saat yang sama, sistem manajemen peta AGV juga dapat memberikan status operasi AGV dan status penyelesaian tugas secara real-time kepada MES, sehingga MES dapat menyesuaikan dan mengoptimalkan rencana produksi..
Singkatnya, integrasi yang mulus antara MES dan AGV merupakan tautan penting dalam mencapai otomatisasi dan optimalisasi proses manufaktur. Dengan mengintegrasikan instruksi kerja RCS, MES dapat mengontrol dan memantau status operasi real-time dan pelaksanaan tugas AGV; Melalui integrasi lokasi gudang dan sistem manajemen peta, kontrol aliran material dan manajemen inventaris yang tepat dapat dicapai. Metode kerja kolaboratif yang efisien ini tidak hanya meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi lini produksi, namun juga menghadirkan peluang daya saing dan pengurangan biaya yang lebih tinggi bagi perusahaan manufaktur. Dengan kemajuan teknologi yang berkelanjutan, kami yakin bahwa antarmuka dan prinsip antara MES dan AGV akan terus berkembang dan meningkat, membawa lebih banyak inovasi dan terobosan pada industri manufaktur.
Waktu posting: 11 Sep-2024